Selasa, 26 Mei 2009

PERKAWINAN ADAT MINANGKABAU “BARALEK GADANG”

Minangkabau memiliki prosesi pernikahan yang sangat beragam, begitu juga atribut pakaian dan perhiasan yang dikenakan pengantinnya dikala melangsungkan pernikahan. Masing-masing nagari memiliki karakteristik busana pengantin dan hiasan kepala yang dikenakan pengantin juga berbeda. Berikut ini tata cara perkawinan adat Minang, Sumatera Barat, Indonesia. Selain bercirikan megah, mewah dan meriah, pelaminan bernuansa emas dan perak. Gaun pengantin umumnya berbentuk tiga dimensi. Pada dasarnya prosesi pernikahan terdiri dari beberapa tahapan. Secara garis besar dapat dilihat berikut:


1. Maresek


Maresek merupakan penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian tatacara pelaksanaan pernikahan. Sesuai dengan sistem kekerabatan di Minangkabau, pihak keluarga wanita mendatangi pihak keluarga pria. Lazimnya pihak keluarga yang datang membawa buah tangan berupa kue atau buah-buahan sesuai dengan sopan santun budaya timur. Pada awalnya beberapa wanita yang berpengalaman diutus untuk mencari tahu apakah pemuda yang dituju berminat untuk menikah dan cocok dengan si gadis. Prosesi bisa berlangsung beberapa kali perundingan sampai tercapai sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak keluarga.


2. Meminang dan Bertukar Tanda


Keluarga calon mempelai wanita mendatangi keluarga calon mempelai pria untuk meminang. Bila tunangan diterima, berlanjut dengan bertukar tanda sebagai simbol pengikat perjanjian dan tidak dapat diputuskan secara sepihak. Acara melibatkan orang tua atau ninik mamak dan para sesepuh dari kedua belah pihak.

Rombongan keluarga calon mempelai wanita datang dengan membawa sirih pinang lengkap disusun dalam carano atau kampla yaitu tas yang terbuat dari daun pandan. Menyuguhkan sirih diawal pertemuan dengan harapan apabila ada kekurangan atau kejanggalan tidak akan menjadi gunjingan. Sebaliknya, hal-hal yang manis dalam pertemuan akan melekat dan diingat selamanya. Selain itu juga disertakan oleh-oleh kue-kue dan buah-buahan. Benda-benda yang dipertukarkan biasanya benda-benda pusaka seperti keris, kain adat atau benda lain yang bernilai sejarah bagi keluarga. Benda-benda ini akan dikembalikan dalam suatu acara resmi setelah berlangsung akad nikah.

Tata caranya diawali dengan juru bicara keluarga wanita yang menyuguhkan sirih lengkap untuk dicicipi oleh keluarga pihak laki-laki sebagai tanda persembahan. Juru bicara menyampaikan lamaran resmi. Jika diterima berlanjut dengan bertukar tanda ikatan masing-masing. Selanjutnya berembug soal tata cara penjemputan calon mempelai pria.


3. Mahanta / Minta Izin


Calon mempelai pria mengabarkan dan mohon doa restu rencana pernikahan kepada mamak-mamaknya, saudara-saudara ayahnya, kakak-kakaknya yang telah berkeluarga dan para sesepuh yang dihormati. Hal yang sama dilakukan oleh calon mempelai wanita, diwakili oleh kerabat wanita yang sudah berkeluarga dengan cara mengantar sirih.

Bagi calon mempelai pria membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau (namun saat ini sedah digantikan dengan rokok). Sementara bagi keluarga calon mempelai wanita ritual ini menyertakan sirih lengkap.

Ritual ini ditujukan untuk memberitahukan dan mohon doa rencana pernikahannya. Biasanya keluarga yang didatangi akan memberikan bantuan untuk ikut memikul beban dan biaya pernikahan sesuai kemampuan.


4. Babako - Babaki


Pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayangnya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan. Acara berlangsung beberapa hari sebelum acara akad nikah.

Perlengkapan yang disertakan biasanya berupa sirih lengkap (sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat), antaran barang yang diperlukan calon mempelai wanita seperti seperangkat busana, perhiasan emas, lauk pauk baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah, kue-kue dan sebagainya.

Sesuai tradisi, calon mempelai wanita dijemput untuk dibawa ke rumah keluarga ayahnya. Kemudian para tetua memberi nasihat. Keesokan harinya, calon mempelai wanita diarak kembali ke rumahnya diiringi keluarga pihak ayah dengan membawa berbagai macam barang bantuan tadi.


5. Malam Bainai


Bainai berarti melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau daun inai ke kuku-kuku calon pengantin wanita. Tumbukan ini akan meninggalkan bekas warna merah cemerlang pada kuku. Lazimnya berlangsung malam hari sebelum akad nikah. Tradisi ini sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu dari para sesepuh keluarga mempelai wanita. Filosofinya : bimbingan terakhir dari seorang ayah dan ibu yang telah membesarkan puterinya dengan penuh kehormatan, karena setelah menikah maka yang akan membimbingnya lagi adalah suaminya.

Busana khusus untuk upacara bainai yakni baju tokoh dan bersunting rendah. Perlengkapan lain yang digunakan antara lain air yang berisi keharuman tujuh kembang, daun iani tumbuk, payung kuning, kain jajakan kuning, kain simpai dan kursi untuk calon mempelai. Bersamaan dengan inai dipasang, berkumandang syair tradisi Minang pada malam bainai diwarnai dengan pekikan seruling.

Calon mempelai wanita dengan baju tokoh dan bersunting rendah dibawa keluar dari kamar diapit kawan sebayanya. Acara mandi-mandi secara simbolik dengan memercikkan air harum tujuh kembang oleh para sesepuh dan kedua orang tua. Selanjutnya, kuku-kuku calon mempelai wanita diberi inai.



6. Manjapuik Marapulai


Ini adalah acara adat yang paling penting dalam seluruh rangkaian acara perkawinan menurut adat Minangkabau. Calon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah. Prosesi ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa.

Lazimnya pihak keluarga calon pengantin wanita harus membawa sirih lengkap dalam cerana yang menandakan datangnya secara beradat, pakaian pengantin pria lengkap, nasi kuning singgang ayam, lauk pauk, kue-kue serta buah-buahan. Untuk daerah pesisir Sumatera barat biasanya juga menyertakan payung kuning, tombak, pedang serta uang jemputan atau uang hilang.

Rombongan utusan dari keluarga calon mempelai wanita menjemput calon mempelai pria sambil membawa perlengkapan. Setelah prosesi sambah mayambah dan mengutarakan maksud kedatangan, barang-barang diserahkan. Calon pengantin pria beserta rombongan diarak menuju kediaman calon mempelai wanita.


7. Penyambutan di Rumah Anak Daro


Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita lazimnya merupakan momen meriah dan besar. Diiringi bunyi musik tradisional khas Minang yakni talempong dan gandang tabuk, serta barisan Gelombang Adat timbal balik yang terdiri dari pemuda-pemuda berpakaian silat, serta disambut para dara berpakaian adat yang menyuguhkan sirih.


Sirih dalam carano adat lengkap, payung kuning keemasan, beras kuning, kain jajakan putih merupakan perlengkapan yang biasanya digunakan.

Keluarga mempelai wanita memayungi calon mempelai pria disambut dengan tari Gelombang Adat timbal balik. Berikutnya, barisan dara menyambut rombongan dengan persembahan sirih lengkap. Para sesepuh wanita menaburi calon pengantin pria dengan beras kuning. Sebelum memasuki pintu rumah, kaki calon mempelai pria diperciki air sebagai lambang mensucikan, lalu berjalan menapaki kain putih menuju ke tempat berlangsungnya akad.


8. Akad Nikah


Diawali pembacaan ayat suci, ijab kabul, nasehat perkawinan dan doa. Prosesi aqad nikah dilangsungkan sebagaimana biasa, sesuai syariat Islam. Ini merupakan pengejawantahan dari ABS-SBK (Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah) dan SMAM (Syara’ Mangato, Adat Mamakai). . Ijab Kabul umumnya dilakukan pada hari Jum’at siang

9. Basandiang di pelaminan


Marapulai dijapuik pihak anak daro. sesudah melakukan akad nikah untuk basandiang di rumah anak daro. Anak daro dan marapulai menanti tamu alek salingka alam diwarnai musik di halaman rumah. Ada lima acara adat Minang yang lazim dilaksanakan seusai akad nikah. Yaitu memulang tanda, mengumumkan gelar pengantin pria, mengadu kening, mengeruk nasi kuning dan bermain coki.


* Memulangkan tanda

Setelah resmi sebagai suami istri maka tanda yang diberikan sebagai ikatan janji sewaktu lamaran dikembalikan oleh kedua belah pihak, sebab barang ini memiliki nilai historis dan simbol pengikat mempelai.

*Mengumumnkan gelar pengantin pria

Gelar sebagai tanda kehormatan dan kedewasaan yang disandang mempelai pria lazimnya diumumkan langsung oleh ninik mamak kaumnya. Sesuatu yang sangat khas Minangkabau ialah bahwa setiap laki-laki yang telah dianggap dewasa harus mempunyai gelar. Ukuran dewasa seorang laki-laki ditentukan apabila ia telah berumah tangga. Oleh karena itulah untuk setiap pemuda Minang, pada hari perkawinannya ia harus diberi gelar pusaka kaumnya. Gelar suku tertentu berbeda dengan suku lain. Jadi suku Chaniago, Koto, Piliang memiliki gelar masing-masing.

Kalau untuk menantu yang berasal dari Minang, gelar adat yang yang diberikan oleh kaumnya disampaikan secara resmi dalam kesempatan ini langsung oleh ninik mamak atau yang mewakili keluarga pengantin pria. Untuk menantu yang bukan berasal dari Minang. Gelar ini disebutkan secara resmi oleh wakil keluarga Ayah pengantin Pria.


Filosofinya : Seorang semenda harus lah dihormati oleh keluarga pengantin wanita dan tidaklah layak untuk memanggilnya hanya dengan menyebut namanya saja. Itu dapat dilakukan terhdap anak-anak kecil, sedangkan pemuda yang sudah kawin menurut tata tertib adat disebut sudah “gadang” sudah bisa dibawa berunding. “Ketek banamo-Gadang bagala”. Dan gelar ini juga harus disebutkan secara resmi ditengah-tengah orang ramai. Inilah yang disebut acara “Malewakan gala Marapulai”.



*Mengadu Kening

Pasangan mempelai dipimpin oleh para sesepuh wanita menyentuhkan kening mereka satu sama lain. Kedua mempelai didudukkan saling berhadapan dan diantara wajah keduanya dipisahkan dengan sebuah kipas, lalu kipas diturunkan secara perlahan. Setelah itu kening pengantin akan saling bersentuhan. Filosofinya : Mereka sudah syah menjadi Muhrim. Dan persentuhan kulit tidak lagi membatalkan uduk mereka.

*Mangaruak Nasi Kuning

Prosesi ini mengisyaratkan hubungan kerjasama antara suami isri harus selalu saling menahan diri dan melengkapi. Ritual diawali dengan kedua pengantin berebut mengambil daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning. Bagian tubuh ayam yang terambil menandakan peranan masing-masing dalam rumah tangga. Kepala ayam artinya dominan dalam perkawinan. Dada ayam artinya berlapang dada dan penyabar. Paha dan sayap berarti menjadi pelindung keluarga dan anak-anaknya.

*Bermain Coki

Coki adalah permaian tradisional Ranah Minang. Yakni semacam permainan catur yang dilakukan oleh dua orang, papan permainan menyerupai halma. Permainan ini bermakna agar kedua mempelai bisa saling meluluhkan kekakuan dan egonya masing-masing agar tercipta kemesraan.

* Tari Payung

Dipercayai sebagai tarian pengantin baru. Syair `Berbendi-bendi ke sungai tanang`, berarti pasangan yang baru menikah pergi mandi ke kolam yang dinamai sungai Tanang yang mencerminkan berbulan madu. Penari memakai payung melambangkan peranan suami sebagai pelindung istri



10. Manikam Jajak


Satu minggu setelah akad nikah, umumnya pada hari Jum’at sore, kedua pengantin baru pergi ke rumah orang tua serta ninik mamak pengantin pria dengan membawa makanan. Tujuan dari upacara adat Manikam jajak di Minang ini adalah untuk menghormati atau memuliakan orang tua serta ninik mamak pengantin pria seperti orang tua dan ninik mamak sendiri.


Rangkaian baralek gadang ini emang benar-benar melelahkan. Karena itu, akhir-akhir ini acara pernikahan di Kota Padang lebih cenderung merujuk kepada acara pernikahan modern yang tak kelewat bikin repot.


Wen'S Photography

Digital Photo Studio & Video Shooting

Jl. Gajah Mada No.45 Gunung Pangilun Padang

Hp 08126764527, Telp 07519901204

http://minangdigitalphotography.blogspot.com/

Senin, 25 Mei 2009

all about wen's photography



Prewedding, Wedding, Candid

candid, selengkapnya dilihat disini


dokumentasi, selengkapnya dilihat disini


kolase, selengkapnya disini

make up session, selengkapnya dilihat disini
prewedding indoor, selengkapnya dilihat disini

prewedding outdoor, selengkapnya dilihat disini


wedding, selengkapnya dilihat disini

akad nikah, selengkapnya dilihat disini

welcome to wen's photography

Sekarang bikin foto pesta pernikahan emang mahal benerrr....kagak ada lage yang murahh...

Pokoknya sih bener-bener bikin para gadis&bujangan kehilangan selera untuk menikah deh ....

Apalagi kualitas foto yang… wah..sangat tidak diharapkan..

banyak moment yang terlewat…trus fotografernya kaku lagi.

Jangan buang duit anda untuk hasil foto yang jelek, karena itulah mengapa Anda harus memastikan untuk menggunakan jasa foto dan video shooting profesional untuk menangkap momen ajaib dalam pesta pernikahan Anda, hingga dapat menjadi cerita dan menyaksikannya lagi bersama keluarga atau orang-orang yang Anda sayangi, anak cucu Anda , esok di kemudian hari…

Momen telah berlalu.. dan tak mungkin Anda akan mengulangnya lagi bukan??

Wen’s Photography adalah fotografer spesialis Minang Wedding wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya dengan peralatan terbaru, hasil yang sangat fantastis dengan harga yang terjangkau. Berpengalamanan menangani event2 di gedung, wedding, foto seminar dan grup. Berbekal pengalaman lebih dari 10 tahun, moto kerja kami adalah “Anda puas kami pun senang”. Kami menggunakan peralatan terbaru dan memakai teknologi terbaik untuk menangkap hingga detail setiap momen pada pesta pernikahan Anda. Kami selalu mengabadikan kenangan dalam foto bersama dengan keluarga besar anda, kerabat anda dengan gaya yang unik dan menarik. Selain itu kami juga bisa mengabadikan foto outdoor dengan pemandangan indah. Hasil pemotretan bisa dipajang di pesta pernikahan atau di undangan pernikahan. Kami menggunakan teknologi
komputer untuk membantu memperindah wajah anda, menghilangkan noda noda/flex pada wajah, jerawat, dll kami juga dapat membuat setting background yang anda inginkan layaknya photo studio professional tanpa harus capek-capek ke lokasi tertentu.

Tersedia pilihan paket layanan: Non Paket,Paket ekonomis, Paket B, Paket A, dan Paket exclusive.

PAKET WEDDING

Paket EXCLUSIVE GOLD
Harga: 5.000.000
1 Album Exclusive (Kayu) 10R cetak 20 bh + Laminasi Anti Gores (Full Design)
3 PC Album Black Sheet
Photo 9 X 10R Plus Edit Design
Photo Liputan cetak 300 x 4R
Edit Design 1x20R Plus Frame Exclusive

Paket A
Harga: 3.000.000
2 PC Album Black Sheet
Photo 6x10R Plus Edit Design
photo Liputan 200x 4R
Photo 2x16R Plus Frame Minimalis

Paket B
Harga: 2.000.000
1 PC Album Black Sheet
Photo 4x10R Plus Edit Design
Photo Liputan 150x 4R
Photo 1x16R Plus Frame Minimalis

NON PAKET
Harga: 350.000
Photo Liputan 40x 4R
Bonus 1x10R+

Paket Candid
Harga: 850.000
1 album (kayu) 5R
Photo ukuran 5R+Laminasi Anti Gores
Full Edit Design

Paket PREWEDDING
Harga:2.000.000
1 Album Black Wood
20x10R Plus Edit Design+Laminasi Anti Gores
1x20R Plus Frame
nb: Biaya transportasi, administrasi, akomodasi ditanggung konsumen


NB:Kelebihan foto diluar paket dikenakan biaya 350 rb/40 lmbr untuk cetak 4r
dan 1 lembar cetak 10R+

Paket VIDEO SHOOTING

PAKET Exclusive
harga: 3.500.000
liputan dengan 2 kamera video
format DVD (2 disc/set master)
durasi 3 jam
liputan max 2 hari
dipinjamkan kabel video unt ke TV/in Focus


PAKET STANDAR
harga: 2.000.000
liputan dengan 1 bh kamera video
format DVD (i disc/set master)
durasi 2 jam
liputan max 2 hari
dipinjamkan kabel video unt ke TV/in focus

PAKET HEMAT
harga: 1.500.000
liputan dgn 1 bh kamera video
format VCD (2 disc/set master)
durasi max 2 jam
liputan max 2 hari


Wen’s Photography

Jalan gajah mada no.45

Gunung pangilun padang 25137

Telp 08126764527 –(0751) 9901204